Bismillah..

Tahukah antunna bahwa setiap hari kita dianjurkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu membaca dzikir dan doa harian, diantaranya yaitu dzikir pagi dan petang.
Di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita jadikan sebagai waktu berdzikir.

Kenapa harus pagi dan petang?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ

"Gunakanlah waktu pagi dan waktu sore, serta sebagian waktu malam untuk beribadah." (HR. Bukhari 39)

Imam Ali al-Qori menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dzikir setiap pagi dan petang. Dua dua waktu ini adalah waktu istirahat dan waktu orang lalai. Di samping itu, dua waktu ini menjelang pergantian suasana hari, dari gelap ke terang atau terang ke gelap.
Sehingga manusia butuh perlindungan untuk modal melintasi waktu malam atau waktu siang.

Ibnu Qoyim mengatakan, Dzikir pagi dan petang ibarat baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, dimana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya.

Masyaa Allah..
Begitu dahsyatnya seseorang yang merutinkan dzikir pagi petang. Bahkan ada banyak keutamaan dari dzikir tersebut, diantaranya ada dzikir dan doa sebagai benteng perlindungan diri dari gangguan-gangguan jahat (syaitan la’natullah ‘alaih). Seperti :

1. Ayat kursi. Dari Ubay bin Ka’ab radliallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika ada seorang jin yang mencuri kebun kurmanya. Jin itu beliau tangkap, untuk dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jin itupun memelas agar dilepaskan. Sebagai gantinya, dia memberikan satu wirid kepada Ubay. Jin itu mengatakan: Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum…(ayat kursi). Barangsiapa yang membacanya ketika sore maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai pagi. Barangsiapa yang membacanya ketika pagi maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai sore. Kemudian, Ubay mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian yang dia jumpai. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Si makhluq jelek itu benar.” (maksud makhluk jelek adalah jin tersebut). (HR. An-Nasa’i, At-Thabrani dan dishahihkan al-Albani).

2. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Dari Abdullah bin Khubaib dari bapaknya radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ucapkanlah: Qul huwa Allahu ahad dan al-Mu’awwidzataini ketika sore dan pagi tiga kali. Maka hal itu sudah cukup menjadi perlindungan bagimu dari (gangguan) segala sesuatu.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan al-Albani).

3. Sayyidul istighfar. Dzikir ini disebut pemimpin istighfar, karena dzikir ini mengandung ungkapan makna taubat yang menyeluruh. Di bagian awal, dzikir ini menyebutkan pujian untuk Allah dengan sanjungan yang sangat mulia. Kemudian, dilanjutkan dengan menyebutkan kondisi hamba pada keadaan yang paling lemah serta memohon perlindungan dari kejelekan yang diperbuat. Sehingga, orang yang membaca dzikir ini, berada di puncak sikap menundukkan diri kepada Dzat Yang Maha Agung. Sehingga dia menjadi bacaan istighfar yang paling utama.

4. Doa keselamatan tubuh, pendengaran, dan penglihatan.

‎اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”

5. Doa penjagaan diri dari arah manapun

‎اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”

6. Doa perlindungan dari segala kejahatan

‎اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.”

7. Doa perlindungan dari kemudharatan

‎بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.”

8. Doa agar terjaga dari gangguan syetan

‎لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga sore hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu.

9. Doa perlindungan dari kejahatan

‎أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan-Nya.”

Subhanallah.. Sungguh besar keutamaan dzikir ini, namun terkadang kita tidak menyadarinya, atau malas mengamalkannya. Padahal dzikir pagi petang ini bisa menjadi senjata ampuh kita untuk menghancurkan para syetan yang ada di dalam tubuh kita serta membentengi diri dari gangguan syetan yang ada di luar.

Oleh sebab itu dzikir pagi petang bisa menjadi tehnik untuk melakukan ruqyah mandiri. Dengan cara :

1. Usahakan saat membacanya setelah selesai sholat shubuh dan sholat ashar. Namun apabila ada udzur maka carilah waktu yang lapang.

2. Bacakan dengan penuh penghayatan, konsentrasi, resapi setiap apa yang dibaca. Lebih baik lagi jika dihafal.

3. Usahakan tidak sambil beraktifitas, seperti memasak, mengasuh anak, mengepel, cuci baju, dan lain-lain. Meskipun diperbolehkan, namun hal ini dapat mengganggu konsentrasi kita. Sehingga dzikir yang kita baca tidak berefect pada syetannya.

4. Biasanya saat membacanya akan muncul beberapa reaksi, seperti kedutan, panas dibagian tertentu, bergetar tubuhnya, keluar keringat, mual, sendawa, kesemutan, dan lain-lain. Maka cukup sentuhkan atau ditepuk-tepuk ditekan-tekan sambil melanjutkan bacaan dzikir tersebut.

5. Apabila setelah selesai membaca dzikir namun reaksinya masih ada, maka lanjutkan untuk meruqyahnya.

6. Jika saat membaca dzikir pagi petang tidak ada reaksi. Bisa jadi kita kurang konsentrasi, kurang menghayati dan meresapi bacaan tersebut. Sehingga bacaan kita tidak mengena pada syetannya.

7. Lakukan secara istiqomah agar mendapatkan keutamaan, keberkahan, dan pahala yang melimpah.

Semoga Allah memberikan kepada kita semangat untuk berusaha mengamalkan doa dan dzikir ini, supaya mendapatkan keutamaan seperti yang dijelaskan di atas.. aamiin yaa Rabb.

Barokallahufiikum 🌹
Semoga bermanfaat
-Ummu Rafiq Ibadurrahman-